Setiap individu lahir dengan membawa berbagai potensi diri yang beragam antara yang satu dengan lainnya. Potensi utamanya adalah sebagai makhluk pembelajar. Hanya saja seringkali semangat sebgai pembelajar ini tidak berkembang karena proses menumbuhkembangkannya seringkali kurang tepat sehingga membunuh potensi tersebut.
Lalu bagaimana metode yang pas untuk bisa mengenali dan mengembangkan potensi pada anak?
Parenting adalah sebuah proses menumbuhkembangkan anak, menggali potensi anak adalah salah satu proses parenting. Meskipun saat ini banyak tools (alat tes) yang bisa digunakan untuk mengetahui potensi ataupun bakat dan minat anak, namun yang disampaikan Bu Abyz Wigati bukan tools.
Akan tetapi lebih pada langkah yang tepat orangtua/guru/calon orangtua dalam melakukan proses menumbuhkembangkan potensi anak. Hal ini diawali dengan upaya mengenalinya.
Jika kita ingat kembali di materi awal good parenting, dalam proses mengasuh dan mendidik anak fokusnya adalah bagaimana melakukan proses secara baik dan benar, bukan hasil. Oleh karena ibadah kita justru di melakukan proses tersebut. Sedangkan hasilnya adalah kewenangan Allah
Proses mengenali potensi:
- Membangun kedekatan dan kelekatan pada anak
- Banyak memberi kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi kemampuan dirinya
- Melakukan observasi (mengamati) saat anak beraktivitas
- Membicarakan dengan anak tentang segala aktivitas yang dilakukan hari itu, saat menjelang tidur
- Membuat daftar atau list hasil observasi secara bertahap setiap harinya dan rekap data tersebut di setiap akhir bulan
- Menemukan pola aktivitasnya lalu kelompokkan aktivitas-aktivitas yang mempunyai sifat sama atau sejenis. Misalnya aktivitas yang ada hubungannya dengan menulis, berbicara, dll.
Kira-kira aktivitas apa yang paling banyak dilakukan dan sering terjadi?
Panduan Melakukan Observasi dan Komunikasi
Untuk mengetahui apakah aktivitas yang dilakukan anak adalah potensi bakat dan minatnya, ayah bunda bisa melakukan observasi sebagai berikut.
- Aktivitas mana yang konsisten (selalu, sering, dan berlanjut) yang dilakukan anak?
- Kegiatan apa yang membuat anak menunda makan?
- Kegiatan apa yang membuat anak sering lupa waktu?
- Aktivitas apa yang mendatangkan rasa bahagia atau kepuasan ketika anak selesai melakukannya?
- Pengalaman apa yang paling berkesan dan diingat oleh anak dan kenapa pengalaman itu tak terlupakan?
Mengoptimalkan potensi merupakan proses menumbuhkembangkan benih-benih potensi. Nah, proses menumbuhkemabangkannya harus sesuai fase ya ayah bunda.
- fase 1: Mengenalkan berbagai profesi kepada anak
- fase 2: Berikan kesempatan mencoba-coba
- fase 3: Proses menentukan pilihan
Langkah-langkah Menumbuhkembangkan Potensi Anak
- Syukuri anak sebagai karunia terbesar
- Buatlah dia merasa dicintai, dikasihi, dan disayangi
- Pahami dan hargai setiap anak sebagai individu yang unik
- Bangkitkan minat dan motivasi melalui stimulasi yang tepat
- Beri kesempatan untuk memilih dan membuat keputusan
- Doronglah anak mencari informasi di luar rumah
- Hidupkan harapan dan cita-cita anak
- Tunjukkan penghargaan dan penghormatan kepada usaha apapun meski tampak sepele
- Jalin hubungan yang kondusif antara orang tua dan lingkungan dimana anak tumbuh dan berkembang
- Konsisten dan berkelanjutan
Mari kita tumbuhkan benih-benih kebaikan yang telah ditanamkan Allah dalam diri anak-anak kita. Tentu saja dengan cara yang baik dan benar, bukan menanamkan bibit baru yang belum tentu tepat. Bahkan bisa mematikan benih-benih kebaikan yang sudah ada sebelumnya.
Nah, itu dia Menggali Potensi dan Modalitas Belajar Anak, jika ada yang ingin ditanyakan atau dikonsultasikan, ayah bunda bisa menghubungi kami Sekolah Parenting Harum ya. Terima kasih
Salam Good Parenting, Untuk Indonesia yang Lebih Baik
Dari keluarga untuk bangsa