Selasa sharing di whatsapp grup Sekolah Parenting Harum kali ini diisi oleh Bunda Abyz dan berikut hasil sharingnya ^_^
Banyak orangtua menanyakan di usia berapa seharusnya anak sudah mandiri?
Menurut saya disepanjang usianya anak sudah harus mandiri sih 😊. Tapi bentuk kemandiriannya yang berbeda sesuai dengan fase tumbuh kembangnya.
Jadi ketika anak di usia empat tahun sudah punya kesadaran dan mau makan sendiri, itu berarti dia sudah mandiri. Tapi anak 10 tahun yang sudah bisa makan sendiri namun tidak pernah mencuci piringnya sendiri jika tidak disuruh, maka berarti dia belum tumbuh mental kemandiriannya.
Nah, tugas orangtua dalam proses mengasuh dan mendidik adalah menumbuhkan mental kemandirian agar anak bisa dan mau berperilaku mandiri sesuai tahapan tumbuh kembangnya, bukan memaksa anak jadi mandiri di usia tertentu.
Sekarang, bisa paham, kan kalau anak-anak sudah mandiri apa belum hayo? 😀
Mengapa Ada Kasus Dimana Anak Kedua Lebih Mandiri dari Anak Pertama?
Lalu, ada bunda yang bertanya, kenapa anak kedua lebih mandiri dari anak pertama? Padahal secara umur beda jauh yaitu 7 tahun vs 13 tahun.
Hal ini terjadi lantaran saat menghadapi anak kedua, umumnya orang tua sudah banyak belajar dari proses mengasuh dan mendidik anak pertama. Sedangkan saat mendidik dan mengasuh anak sulung masih serba trial and eror 😁🙏
Saat kehadiran si kedua, orang tua sudah harus memberi perhatian dan perlakuan pada dua orang anak. Jadi ada kecenderungan anak kedua diperlakukan secara lebih mandiri. Sebaliknya, saat mengasuh anak pertama, segalanya ‘hanya untuknya’ sehingga lebih cenderung biasa “dienakkan”.
Hal ini umum terjadi tanpa disengaja oleh orang tua dan sering tidak disadari 😊. Namun tidak semua. Banyak juga anak sulung mentalnya lebih mandiri karena ‘dipaksa keadaan’ untuk berbagi perhatian orang tua ke adiknya.
Ada juga orang tua yang bersikap hendak menebus rasa bersalah, dimana saat kelahiran anak pertama kondisinya masih sulit (dalam hal ekonomi). Sehingga memperlakukan anak sulung ini dengan lebih ‘royal’ atau spesial. Akibatnya, si sulung pun jadi kurang mandiri.
Sebab-sebab lain masih banyak dan sifatnya kasuistis. Bisa juga jika diobservasi, mungkin anak tidak mandiri dalam hal pekerjaan rumah tangga tapi mandiri dalam hal menyelesaikan masalah.
Nah, yang begini bisa jadi dipengaruhi oleh potensi bakatnya.
Karenanya di good parenting, fokusnya bukan pada perilaku mandiri tapi pada mental kemandirian 😊
Perilaku mandiri yang tidak muncul pun biasanya dipengaruhi faktor lain, misalnya mood 🤭
Orang dewasa kalo lagi ngambek sama pasangan juga muncul rasa ‘males melayani’ kan?