Mengasuh anak adalah kewajiban orang tua tetapi pekerjaan yang satu ini butuh banyak keikhlasan dan kesabaran. Yakin deh, tidak ada ibu yang tidak pernah memarahi anak-anaknya. Ketika ibu marah lalu berteriak sayangnya anak jadi ketakutan, menangis, atau malah ikut berteriak. Memusingkan bukan?
Berteriak kepada anak membuatnya merasa nelangsa dan bisa berpikir, “apakah ibu benar-beanr mencintaiku?” Efeknya tak hanya sehari dua hari tetapi sampai jangka panjang.
Bagaimana Cara Mengasuh Anak Tanpa Teriak?
Sebenarnya bisa lho mengasuh anak tanpa harus teriak-teriak, begini caranya:
Memakai Metode Bertanya
Biasanya, ibu berteriak ketika menyuruh anak melakukan sesuatu. Namun ada tuh anak yang malas disuruh karena sedang kecapekan, mengantuk, lapar, atau memang cenderung bossy. Saat disuruh dia malah marah-marah dan jadinya adu teriak dengan sang ibu.
Daripada pusing dan teriak-teriak sampai tenggorokan sakit, lebih baik pakai metode bertanya. Misalnya seperti ini: ketika anak disuruh ambil makan, Tanya saja mau makan pakai nasi atau mie? Ketika dia jawab nasi maka Tanya lagi lauknya apa? Yuk pilih sendiri. Percayalah, ketika bertanya dengan nada lunak maka anak akan menurut sehingga tak akan berteriak-teriak.
Berbisik-Bisik Alih-Alih Teriak
Kalau keceplosan ingin teriak, minum dulu sejenak. Setelah itu anak bisa dibisiki sambil dipeluk. Dengan cara ini maka bisa meningkatkan bonding sekaligus membuatnya menurut. Bisik-bisik, yuk!
Mengurung Diri Sejenak Saat Marah
Ada banyak penyebab kemarahan ibu di Ramah, seperti kecapekan, bosan dengan rutinitas, lapar, lelah secara emosional, dll. Saat akan berteriak, Tarik nafas lalu kurung diri sejenak di kamar, toilet, atau tempat tertutup lainnya. Ibu bisa menangis untuk menumpahkan emosi negative, baru bertemu dengan anak.
Dijamin dengan cara itu maka tidak akan teriak-teriak lagi karena sudah lega. Pastikan anak juga diberi tahu kalau ibu sedang butuh sendiri jadi dia tidak menangis dan mencari sang ibunda. Namun kalau masalahnya berat, lebih baik konsultasi ke psikolog atau psikiater agar mencari solusinya.
Menurunkan Standar Kerapian Rumah
Pernahkah ibu teriak ketika rumah berantakan atau sudah disapu tetapi mainan berserakan kembali? Rasanya semua orang tua yang punya anak balita menghadapi keadaan seperti ini ya? Daripada teriak, lebih baik menurunkan standar kerapian rumah.
Membereskan mainan anak dan benda lain tiap jam itu jelas capek. Lebih baik beres-beresnya pas anak tidur siang atau malam sekalian, dan rumah rapi tanpa takut berantakan lagi. Beberes dan bersih-bersihnya juga dengan ikhlas tanpa teriakan.
Membasuh Wajah
Berteriak adalah salah satu tanda amarah dan meredakannya dengan cara ajaib: bersentuhan dengan air. Dinginnya air yang membasuh wajah akan membuat emosi lebih stabil. Kalau seorang muslim bisa berwudhu sekalian dan dapat pahala. Rasakan deh bedanya, hati tenang dan tak lagi berteriak-teriak di depan anak.
Berolahraga
Mengapa olahraga? Bagi orang tua, olahraga penting untuk menjaga kesehatan. Selain itu, dengan olahraga rutin (misalnya seminggu 1-2 kali) akan meningkatkan hormone endorphine alias hormone kebahagiaan. Hati lebih senang, bahagia, dan tak akan berteriak-teriak lagi ketika mengasuh anak.
Bagaimana bu, sudahkah bisa mengendalikan diri untuk tidak berteriak? Anak-anak akan seanng karena ibunya lebih sabar dan lembut dalam mengasuh. Saat masih teriak-teriak, anak bukannya nurut, tapi bisa ngambek, marah, atau diam-diam stress. Yuk kendalikan diri dan lebih care pada anak agar bisa mengasuh dengan hati riang, tenang, tanpa volume suara yang sangat tinggi.