Bunda, sudah ambil rapor anak-anak? Sudah mendapatkan kertas hasil penilaian akhir semester (PAS)? Semoga hasilnya memuaskan ya dan sesuai dengan KKM (minimal 75). Kalau anak punya nilai bagus bahkan paling tinggi di kelasnya, kan sangat membanggakan.
Sudah belajar tapi dapat nilai jelek, bahkan jauh di bawah KKM, bagaimana reaksi Bunda? Marah atau malah menangis? Jangan sedih dulu, Bun! Sabar! Anak sudah berusaha agar ia mendapatkan nilai segitu.
Mengatasi Kesedihan Ketika Anak Mendapatkan Nilai Jelek
Nilai jelek pada anak emang bikin sedih. Namun jangan meratap lalu merasa sebagai orang tua yang gagal. Sebaiknya Bunda melakukan hal-hal di bawah ini ya.
1. Tenang
Kalau anak sudah belajar tapi dapat nilai jelek ya mau gimana lagi? Mau emosi juga percuma karena nilainya tidak akan berubah karena gak ada kesempatan remidi setelah rapotan. Jadi bunda wajib tenang ya. Ini adalah fase di mana sebagai ibu diuji, apakah bisa sabar dalam menghadapi anak?
Ketenangan itu penting banget karena jika bundanya tenang, anak akan otomatis tenang. Jika bunda tenang maka situasi rumah jadi adem dan tidak ada pertengkaran. Namun bunda juga tidak boleh menyalahkan diri sendiri ya. Lalu emosi dan bilang, “Apakah aku sudah jadi ibu yang baik? Apakah aku terlalu buruk sehingga nilai anakku jelek?”
Sekali lagi tenangkan hati ya bunda. Tidak ada yang namanya orang tua buruk jika sudah berusaha. Misalnya nilai anak di bawah 70 ya sudahlah. Sudah terjadi dan tidak usah disesali atau bahkan menyalahkan diri sendiri. Yang penting bunda tenang dan memikirkan langkah ke depan.
2. Jangan Marahi Anak dan Mengungkitnya
Paling ngeri nih bun kalau kita punya kesalahan lalu diungkit-ungkit. Begitu juga dengan anak. Jika nilainya semester ini jelek jangan diungkit, bahkan hampir tiap hari. Yang ada ia akan makin stress dan malas belajar.
Jangan pula marah tiap hari. Tarik nafas Bundaa. Jangan marah lalu malah main fisik, aduuh udah masuk KDRT itu. Ingatlah kalau marah itu temannya setan. Kecewa boleh tapi jangan berlarut-larut. Kalau anak dimarahi ia akan merasa tidak disayang.
3. Evaluasi
Sebaiknya usai rapotan dilihat dan dievaluasi, mata pelajaran apa yang nilainya buruk? Misalnya matematikanya belum KKM, maka dilihat lagi apakah anak belum mengerti konsepnya? Atau pas ujian dia pusing atau stress sehingga nilainya buruk.
Setelah evaluasi maka bunda jadi paham dan lebih mengajari dengan telaten. Anak-anak diajari konsep matematika dari dasar. Jangan hanya ngejar hasil tetapi juga prosesnya.
4. Apa Perlu Les Tambahan?
Jika perlu maka panggil guru les privat agar anak lebih mengerti pelajaran dan didampingi saat bikin PR. Apalagi jika anak sudah kelas tinggi misal kelas 6 SD atau kelas 2 SMP dan bunda tidak bisa atau tak punya waktu mengajari sendiri.
5. Belajar dengan Gembira
Kalau misalnya tidak ada dana untuk memanggil guru les, tidak apa-apa bunda. Coba ajari sendiri dengan cara yang menyenangkan. Misalnya lewat video, buku cerita bergambar, dll. Bunda juga bisa bikin alat peraga dengan modal lihat di Google, jadi anak akan paham pelajaran tanpa kebingungan.
Saat anak sudah belajar tapi dapat nilai jelek jangan sedih dulu bunda dan jangan marah juga. Tetaplah memeluknya dan menyemangatinya agar nilainya lebih baik lagi. Yang penting anak diajari, baik oleh orang tuanya sendri atau oleh guru les privat. Yuk belajar bareng agar anak lebih baik lagi nilainya.