Alumni Sekolah Parenting Harum punya gawe nih, yaitu Bincang Parenting bertema “Menyikapi Perbedaan Pendapat dengan Anak”. Bertempat di Togamas Dieng, pada hari Minggu (13/10) acara berlangsung lancar. Diawali dengan dua kali pertemuan untuk membahas kegiatan tersebut, Bunda Abyz Wigati selaku pembina Sekolah Parenting Harum membantu para alumni untuk mempersiapkan acara.
Alumni Sekolah parenting Harum tahun 2018 terdiri dari dua kelas, yaitu Kelas B (sekolahnya hari Rabu) dan Kelas A (sekolahnya hari Minggu). Kelas B telah mengadakan Bincang Parenting lebih dulu, yaitu pada bulan September lalu dengan tema Membangun Sinergi Pendidikan di Keluarga dan Lingkungan Sekolah.
Banjir informasi yang mengiringi pesatnya perkembangan teknologi membuat anak-anak semakin sulit dimengerti. Nah, biar enggak mati gaya saat menghadapi perdebatan dengan anak, Sekolah Parenting Harum mengajak Ayah Bunda untuk sharing melalui Bincang Parenting.
Bagaimana Cara Menyikapi Perbedaan Pendapat dengan Anak?
Ayah-Bunda, biasanya pemicu utama perselisihan anak dengan orang tua adalah perbedaan pendapat. Anak bisa berbeda pendapat tentang pilihan gaya hidup, jurusan sekolah, hingga masalah pernikahan. Mungkin, Ayah-Bunda juga berbeda dengan anak dalam hal persepsi dan sudut pandang. Bahkan, bisa jadi dalam hal pemahaman pun Ayah-Bunda bisa memiliki perbedaan dengan anak.
Menurut Bunda Abyz, hal tersebut sangatlah wajar. Meskipun anak akrab dan dekat dengan orang tuanya, tapi kan mereka juga bergaul dengan lingkungan. Jadi akan selalu ada pengaruh dari luar yang membuat pola pikir anak-anak berbeda dengan bentukan orang tua. Itulah mengapa anak-anak bisa membuat keputusan yang berbeda.
Oleh karenanya perbedaan pendapat dengan anak perlu disikapi dengan tepat. Mengapa? Untuk menghindari konflik yang lebih besar antara anak dan orang tua.
Terus, bagaimana cara menyikapi perbedaan pendapat dengan anak secara tepat? Tentu saja dengan menggunakan komunikasi yang efektif yaitu sesuaikan dengan usia anak ya, Ayah-Bunda. Ingat juga untuk “mendengar” lebih dulu pendapat anak jika Ayah-Bunda juga ingin didengarkan pendapatnya oleh anak.
Faktor Penyebab Konflik
Perbedaan pendapat anak dengan orang tua yang tidak disikapi dengan tepat dapat menyebabkan konflik. Iya sih, konflik anak dan orang tua wajar terjadi. Nah, untuk mengatasinya Ayah-Bunda perlu tahu nih faktor apa saja yang biasanya menyebabkan konflik.
Biasanya konflik terjadi karena orang tua menjadi aturan dalam keluarga, orang tua merasa selalu benar, dan orang tua beranggapan untuk kebaikan anak. Namun, ketika anak menolak, orang tua merasa kehilangan wibawa sehingga muncul anggapan bahwa anak mau menang sendiri, tidak patuh, dan sebagainya.
Padahal biasanya anak punya pemikiran ingin selalu bebas. Terutama anak remaja yang seringkali memiliki keinginan yang bertentangan dengan orang tua. Bukankah begitu, Ayah Bunda?
Oleh karenanya Ayah Bunda harus bisa menjadi pendengar yang baik untuk anak. Harapannya, anak-anak pun mau mendengarkan pendapat orang tua. Terlebih lagi, anak-anak adalah cerminan diri kita sebagai orang tua. Masihkah kita bersikeras menjadi bosnya?
Salam Good Parenting, untuk Indonesia yang Lebih Baik