Normalkan anak yang rewel dan tantrum? Bagaimana tips menghadapinya?
Ada seorang anak usia 2.5 tahun. Ketika adiknya baru lahir, sering sekali rewel sampai tantrum. Ibunya bingung, bagaimana caranya memberi tahu si kakak agar tidak mencubit adiknya?
Si ibu pernah berkata, “Kak, kalau sama adik pelan-pelan saja ya. Kalau dicubit kan sakit.”
Namun si kakak hanya meringis dan mengulangi perbuatannya.
Lalu, bagaimana lagi si ibu harus bersikap?
Tips Menghadapi Anak Rewel dan Tantrum
Cerita tersebut adalah curhatan dari salah satu alumni Sekolah Parenting Harum di whatsapp grup. Ya, ini adalah salah satu manfaat bergabung dengan Sekolah Parenting Harum. Ayah Bunda bisa curhat masalahnya di keluarga dan akan mendapatkan solusi yang praktis.
Nah, menurut Bunda Abyz, anak usia 2,5 tahun yang sering ngambek dan usil adalah normal karena itu bagian dari pertumbuhan.
Tantrum adalah ekspresi frustrasi atau amarah, seperti menangis kencang, melempar barang, ataupun memukul, yang diungkapkan anak saat ia menghadapi masalah.
Saat kakak rewel dan marah-marah, mungkin dia sedang cemburu sama si adik. Mungkin si kakak ingin lebih diperhatikan. Atau bisa juga karena dia punya keinginan tapi kesulitan mengomunikasikannya kepada orangtuanya.
Sayangnya, tantrum nih tidak kenal tempat dan waktu. Lha misalnya anak tantrum saat ada tamu, atau di tempat ramai, bagaimana?
Berikut ini tips mengatasi anak tantrum dari Bunda Abyz Wigati.
Tenang, Tidak Panik
Saat anak tantrum, Bunda tidak usah panik dan tenangkan diri dulu ya. Hentikan juga berteriak untuk mendiamkan si kecil. Nikmati dan syukuri karena ini kondisi normal pada anak fase pertama. Jika Bunda tenang, ananda yang tantrum lebih mudah diatasi.
Kenalkan Jenis-jenis Emosi pada si Kakak
Tips mengatasi anak tantrum selanjutnya adalah Bunda bisa mengenalkan nama emosinya sambil mengajak ananda bicara. Tunjukkan bahwa meski ayah-bundanya sedang sibuk dengan adiknya namun tetap punya perhatian buat si kakak.
Misalnya, “Kakak lagi kecewa karena gak bisa main sama ibu ya? Boleh marah atau nangis sebentar saja, ibu tetap sayang sama kakak.”
Mengenalkan emosi pada anak dapat membuat mereka berekspresi dengan tepat sesuai dengan emosi yang dirasakannya. Kelak ananda dapat belajar juga memahami emosi orang lain dan melahirkan empati.
Tunjukkan Empati
Ketika anak tantrum jangan langsung menunjukkan salahnya. Bunda bisa berempati dulu pada ananda dan tidak langsung menuntutnya bersikap baik. . Tenangkan emosinya dengan memeluk dan membelainya sambil membisikkan kata sayang.
Tarik Nafas dan Mengingat Kejadian Menyenangkan
Biasanya emosi tinggi tak terhindarkan saat ananda tantrum. Nah, kalau sedang naik darah begini ademkan dulu dong. Tarik nafas dalam, tahan 5 detik, lalu lepaskan pelan-pelan. Lakukan hal tersebut sambil mengingat kejadian-kejadian menyenangkan sampai bisa tersenyum.
Menarik nafas dalam bisa mengalirkan oksigen yang cukup ke otak sehingga menenangkan syaraf. Ayah-Bunda sehingga Bunda bisa lebih mudah mengendalikan emosi.
Nah, Ayah-Bunda juga boleh loh pamit ke kamar mandi dulu untuk sekedar cuci muka atau wudlu. Biar adem gitu.
Itu dia tips mengatasi anak tantrum dari Bunda Abyz Wigati. Semoga bermanfaat ya, Ayah-Bunda.
Salam Good Parenting untuk Indonesia yang lebih baik. Dari keluarga untuk bangsa.