Mudah Mengendalikan Emosi Saat Marah kepada Anak- Marah adalah hal yang manusiawi, begitu juga seorang ibu yang marah kepada anaknya. Bahkan orang yang sabar sekalipun bisa juga marah. Tetapi jangan sampai menjadi orang tua pemarah ya, Bunda. Sering memarahi anak akan membuat psikologis dan mentalnya bermasalah dan mempengaruhi kedekatan anak dan orang tua.
Lalu, bagaimana caranya mengatasi marah kepada anak? Berikut tahapan yang bisa bunda lakukan untuk mengendalikan emosi saat marah kepada anak.
1. Diam
Saat hendak marah kepada anak, lebih baik Bunda diam terlebih dahulu. Marah adalah musuhnya akal sehingga saat Bunda marah maka akal tidak akan memaksimalkan fungsinya. Terkadang menjadi gelap dan bahkan buta, lalu tidak mampu melihat kebenaran. Sebaiknya saat marah Bunda diam terlebih dahulu.
2. Tarik Napas Dalam-dalam
Langkah selnjutnya untuk mengtas marah kepada anak-anak adalah menarik napas dalam-dalam. Kenapa? Karena pada saat marah napas kita akan pendek-pendek bahkan tersengal-sengal. Hal ini dapat menyebabkan pasokan oksigen ke otak berkurang sehingga membuat orang yang sedang marah mengalami ketidakseimbangan otak. Akibatnya Bunda yang sedang marah akan mengalami konsentrasi buruk, panik, gelisah, cemas, tegang.
Baca juga:
3. Mengingat Hal Menyenangkan Bersama Anak
Setelah itu, pejamkan mata dan ingat-ingatlah hal menyenangkan yang pernah Bunda lakukan bersama anak. Jika perlu buatlah daftar “hal menyenangkan yang pernah dilakukan bersama anak” dan pajang di tempat yang mudah terlihat. Saat marah, Bunda tinggal membaca daftar yang telah dibuat. Ingat, Bunda, anak pasti punya alasan tersendiri mengapa ia membuat bundanya marah. Mungkin anak sedang ingin diperhatikan atau lebih dekat dengan Bunda.
Baca juga: Kids Festival 2019
4. Berpikir Positif
Langkah selanjutnya adalah dengan berpikir positif. Mengendalikan pikiran adalah langkah awal mengendalikan perasaan. Saat marah, cobalah untuk berpikir positif kepada anak sehingga perasaan Bunda lebih terkendali.
5. Tersenyum
Saat Bunda sudah bisa tersenyum, selamat karena itu berarti Bunda telah berhasil menaklukkan emosi. Tertawa atau tersenyum dapat mengurangi ketegangan dan mengubah mood. Mengapa? Karena tersenyum mengirim pesan ke sistem saraf kalau tidak ada kondisi darurat dan Bunda jadi lebih tenang. Bila perlu Bunda juga bisa bersenandung yang secara fisik akan membantu mengurangi kemarahan.
6. Jeda
Saat anak marah, beri ia jeda waktu untuk marah. Biarkan anak sampai dapat menenangkan dirinya sebelum Bunda mengajaknya untuk membiacarakan masalahnya. Bunda harus bersabar sehingga anak benar-benar telah menyelesaikan marahnya.
7. Komunikasikan
Setelah emosi Bunda lebih terkontrol, langkah terakhir adalah mengomunikasikan dengan baik masalah yang membuat Bunda marah. Usahakan komunikasi terjadi dua arah antara Bunda dan anak. Tentukan waktu yang tepat untuk mendiskusikannya, misalnya saat mengantar anak untuk tidur, pillow time, atau ketika sedang santi bersama anak. Ajaklah anak mendiskusikan masalah yang membuat Bunda marah, tentu saja sesuai tumbuh kembangnya.
Itu dia Ayah-Bunda, 7 langkah mudah mengendalikan emosi saat marah kepada anak-anak. Semoga bermanfaat. Salam good parenting, untuk Indonesia yang lebih baik.