Assalamualaikum ayah-bunda, pada Selasa sharing kali ini di WAG alumni Sekolah Parenting Harum membahas tentang Potensi Positif Anak yang disampaikan oleh Bunda Abyz Wigati, S.Psi ^_^
Berikut ringkasan sharingnya ya…
Anak-anak yang mendapatkan ketepatan stimulus pada fase pertama, cenderung akan banyak memiliki kemampuan dalam berbagai hal di fase kedua. Misalnya bicaranya, percaya dirinya, visual spacial-nya, kinestetiknya, dan yang lain. Termasuk menggambar seperti anandanya mbak Darwati (salah satu alumni).
Nah, di fase kedua ini anak cenderung punya keinginan kuat untuk mencoba-coba, bisa minta les, minta ikut lomba, melakukan sendiri di rumah bersama teman, minta pentas, ngajari anak lain, dan lain sebagainya.
Pokok minta mencoba hal yang dia merasa bisa dan minat, walaupan aktivitas tersebut belum tentu merupakan bakatnya.
Nah, selagi masih mampu, terjangkau dan bisa dilakukan, saya cenderung mengizinkan anak mencoba melakukan. Tidak harus les atau ikut lomba, tapi bisa bikin miniaturnya aktivitas tersebut di rumah, menonton aktivitas tersebut atau mengajak menemui orang yang ahli di bidang tersebut.
Prinsipnya, kita memberi kesempatan pada anak untuk tahu (melihat, mendengar atau merasakan) sehingga anak punya pengalaman untuk bisa memahami kecocokan aktivitas tersebut dengan potensi dirinya.
Jika banyak mencoba dan banyak pengalaman maka di fase ketiga anak akan lebih mampu menentukan aktivitas yang berkesesuaian dengan kondisi dirinya.
Jadi, jika di fase 2 anak pengen mengasah kemampuan menggambarnya ya boleh aja, silakan difasilitasi sesuai kesanggupan orang tuanya. Kalau nanti anak bosan dan minta aktivitas lain ya boleh saja, asalkan sebelum kita memenuhi permintaan anak, buatlah aturan yang telah disepakati terlebih dulu. Agar anak tetap belajar untuk menumbuhkan jiwa tanggung jawabnya.
Misalnya, anak minta didatangkan guru melukis untuk mengajarinya. Nah, bisa dibuat aturannya dulu sebelum ayah-bunda menyetujui.
- Berusaha sudah siap belajar saat guru datang.
- Berusaha tahan belajar dengan durasi waktu sedikitnya 1 jam, 1x seminggu selama 6 bulan.
Dan aturan lain yang disepakati bersama. Tapi aturan-aturan yang disusun tersebut jangan hanya dibuat sepihak oleh ayah-bunda, namun tetap melibatkan anak untuk ikut mengusulkan, menawar atau menambah dan mengurangi.
Semoga bermanfaat
Salam good parenting untuk Indonesia yang lebih baik, dari keluarga untuk bangsa ^_^