Bibirnya mengerucut, tangannya berkacak pinggang. Sebentar lagi pasti ia berteriak karena marah. Sementara bunda pusing karena nyaris tiap hari anak marah walau penyebabnya sepele. Misalnya susu yang dibuatkan terlalu panas atau ia lupa meletakkan topinya.
Punya anak yang pemarah memang bikin pusing tujuh keliling. Serumah jadi panas saat ia marah. Bahkan bunda juga bersiap-siap karena ketika anak marah akan mengigit tangan atau menyepak kaki adiknya. Lantas bagaimana cara mengatasinya? Tenang dulu, Bun! Lakukan langkah-langkah berikut ini.
Tips Mengatasi Anak yang Suka Marah
Evaluasi
Anak akan belajar mengenali segala jenis emosi (sedih, kecewa, marah) dari orang tuanya, karena tiap hari berinteraksi dengan intens. Coba deh, Bun evaluasi. Apakah selama ini tiap hari ngomel ke suami, ke anak, ke tukang sayur yang datangnya telat? Atau marah karena pesanan COD terlambat datang?
Kalau bunda atau ayahnya pemarah otomatis anaknya akan meniru dan menganggapnya sebagai hal yang biasa. Sedih jadinya. Tenang, kalau sudah evaluasi berarti tahu masalahnya di mana dan tinggal diselesaikan. Bunda dan ayah bisa ikut terapi anger management dulu untuk mengelola emosi dan mengurangi kemarahan-kemarahan kecil.
Ajak Olahraga
Anak yang marah sebenarnya punya energi yang besar tapi dia tidak tahu cara menyalurkannya dengan benar. Daripada terus marah, ajak anak untuk olahraga dan energinya akan terserap sampai susah marah. Misalnya berenang, bersepeda, atau sekadar lari mengelilingi lapangan. Coba lihat perbedaannya ketika anak sudah rajin olahraga, emosinya lebih stabil.
Alihkan Marahnya dengan Kegiatan Positif
Ketika anak marah tapi susah diajak olahraga, coba diajari untuk mengalihkan ke aktivitas lain, misalnya dengan beres-beres, menyiram tanaman (dengan ember, bukan dengan selang), mencabut rumput di teras, dll. Dengan kegiatan ini maka ia akan teralihkan lalu marahnya otomatis hilang.
Jangan Dimarahi Balik
Biasanya yaa ketika anak marah maka bundanya jauh lebih galak, kayak macan! Aduh Bun! Kalau begini sama saja ada perang dunia ketiga di rumah karena saling marah dan mengerikan. Anak lain dan ayah akan bengong ketika lihat perang amarah selama berjam-jam.
Kalau anak marah maka coba tahan diri, tarik nafas, dan jangan dimarahi balik. Bunda bisa break lalu ke dapur dulu untuk minum segelas air putih, dan ketika sudah tenang baru datang ke anak yang lagi ngambek dan marah. Coba dekati lalu Tanya penyebab marahnya apa?
Ajak Beribadah Lebih Intens
Anak yang sedang marah bisa diajak untuk wudhu lalu melakukan ibadah yang lain. Dengan mengajarinya untuk dekat dengan Tuhan, maka ia akan paham bahwa orang yang marah itu temannya setan. Perlahan-lahan anak akan meninggalkan sifat pemarahnya.
Peluk Tiap Hari
Coba deh bunda peluk anak tiap hari, tiap pagi, sore, malam. Walau dia sudah kelas 5 SD kan tidak apa-apa dipeluk oleh bundanya sendiri. Berpelukan selama minimal 6 detik akan meningkatkan kasih sayang dan meredakan amarah anak. Ia akan paham bundanya sayang banget dan tidak ingin ia jadi anak yang pemarah dan mengerikan, serta merugikan orang lain.
Cara mengatasi anak yang suka marah sebenarnya cukup mudah tapi butuh ketelatenan dan juga kesabaran. Pertama evaluasi dulu apakah orang tuanya suka marah juga?
Lalu seimbangkan emosi agar tidak marah meledak-ledak lalu ditiru oleh anak. Kemudian, anak diajak untuk olahraga atau beraktivitas lain yang positif, sehingga menyerap energinya dan ia tak jadi marah lagi.