Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Akan lebih bagus jika Ayah-Bunda mengetahui tipe gaya belajar putra-putrinya. Mengapa?
Hal ini dapat mempermudah orang tua untuk menyediakan lingkungan yang mendukung dan mempermudah anak menyerap informasi secara maksimal. Setiap anak punya cara yang paling mudah untuk belajar dan menyerap informasi.
Apa saja ya tipe gaya belajar yang biasanya dimiliki anak-anak?
Tipe Belajar Auditori
Anak dengan tipe auditori lebih mengandalkan pendengaran. Ciri-cirinya, anak lebih nyaman apabila mendengarkan dan lebih bisa memahami dengan mendengarkan.
Biasanya, anak dengan tipe belajar ini kalau bicara selalu memaksakan untuk selalu didengar. Atau pada saat nonton televisi cenderung agak miring posisinya. Bukan karena matanya juling (jawa: kero) tapi mengandalkan pendengarannya.
Saat belajar anak tipe auditori lebih suka menghafal dengan bersuara dan mudah terganggu dengan keramaian. Tidak heran jika di kelas dia menjadi siswa yang sering meminta teman-temannya untuk diam.
Tipe Belajar Visual

https://www.freepik.com/free-photos-vectors/technology
Anak dengan tipe visual lebih mengandalkan penglihatan jadi tidak cukup dengan diucapkan atau dikatakan tapi juga ditunjukkan gambarnya.
Cirinya, biasanya lebih peduli dengan penampilan diri, dan menyukai warna. Anak tipe ini juga menggunakan kata “coba bayangkan” dan selalu memaksa orang lain untuk memvisualkan seperti dirinya.
Anak dengan tipe ini juga lebih suka membaca sendiri daripada dibacakan. Mereka juga tidak mudah terdistraksi dengan keramaian dan suka menggambar apa pun di kertas.
Tipe Belajar Kinestetik
Anak dengan tipe belajar kinestetik lebih mengandalkan gerak dan rasa. Jadi, dia selalu bergerak setiap kali mengerjakan sesuatu. Membaca pun sambil bergerak dan lebih suka diajak komunikasi dengan sentuhan.
Nah, kalau mengajak bicara anak kinestetik itu dengan disentuh kepalanya, pundak, atau tangannya. Ciri-ciri anak kinestetik adalah cenderung selalu bergerak dan sulit untuk duduk diam.
Selain itu anak tipe belajar ini lebih menyukai praktik dan aktivitas lain yang melibatkan gerakan seluruh tubuh seperti olahraga atau menari.
Tipe Belajar Perpaduan
Nah, Ayah-Bunda, ada juga tipe gaya belajar perpaduan ya. Misalnya auditory kinestetik, visual kinestetik, dan juga audiovisual. Jadi tidak selalu hanya satu tapi bisa jadi keduanya dominan.
Itu dia tipe gaya belajar anak menurut Bobby De Potter. Bagaimana, Bunda? Apakah sudah lebih baik? Semoga dengan memahami gaya belajar yang tepat, bisa mendampingi anak belajar secara lebih efektif lagi ya!
Salam good parenting untuk Indonesia yang lebih baik