Sekolah Parenting Harum – Sekarang ini banyak anak-anak muda (remaja) merasa gelisah karena perubahan kondisi pertemanan mereka dengan sahabat atau dalam bahasa anak gaul bestie-nya. Mungkin ananda juga ada yang bertanya kepada Ayah-Bunda semacam ini, “Bun, sahabatku sekarang kok jadi menjauh dan cenderung menghindari aku sih?”
Banyak orang tua bingung juga menanggapi pertanyaan ini karena merasa pernah juga mengalami hal yang sama dan gak tahu juga apa sebabnya dan gimana sebaiknya menghadapinya biar plong.
Nah, sharing Bu Abyz Wigati di WAG Alumni Sekolah Parenting Harum berikut semoga bisa sedikit memberi ide dan inspirasi untuk menjelaskan sekaligus membantu memahamkan diri sendiri.
Bagaimana Sikap Kita Jika Kondisi Pertemanan Berubah?
Setiap saat kehidupan kita berubah, situasi dan kondisi dunia terus mengalami perkembangan di berbagai aspek kehidupan. Pengalaman hidup setiap orang juga makin variatif.
Semua itu tanpa kita sadari memberikan banyak pembelajaran pada kita sehingga pola pikir dan kebiasaan berperilaku diri kita pun menjadi berubah. Perubahan-perubahan tersebut seringkali terjadi secara bertahap semacam gesekan tanpa kita sadari.
Meski kita dan semua orang berubah, namun tidak semua orang berubah dan berkembang ke arah yang sama dengan diri kita, meski orang-orang terdekat di sekeliling kita. Semua orang berpeluang berkembang ke arah yang berbeda bahkan berlawanan dengan diri kita.
Kok bisa?
Iya, karena setiap diri kita menghadapi tantangan kehidupan yang berbeda sehingga pengalaman yang dirasakan dan dipelajari pun berbeda.
Proses perubahan dan perkembangan pun bisa berbeda, misalnya kecepatan mengambil pelajaran dari pengalaman berbeda, kekuatan untuk menghadapi tantangan juga beda. Meski ada juga yang tetap setara.
Nah, kondisi-kondisi tersebutlah yang bisa menjadi penyebab, mengapa ada sahabat yang tidak ‘pas’ lagi, atau bestinya anak-anak pada gak cocok lagi 😊.
Belajar menerima perubahan keadaan menjadi keniscayaan yang tak terhindarkan. Hal ini agar kita tetap bisa menjadi diri sendiri tanpa harus merasa perlu menyalahkan atau menghindari teman.
Terus melangkah maju sebagai pribadi yang punya jalan hidup dengan tujuan yang tidak harus selalu sama dengan orang lain sekalipun itu seorang sahabat.
Ada teman yang bisa menjadi sahabat sepanjang masa, namun ada juga teman yang hanya menjadi sahabat di satu periode tertentu dalam kehidupan kita. Itu hal yang normal dan wajar. Bukan hal buruk dan kesalahan besar.
Jangan menjadikan hal tersebut sebagai penghambat bagi kemajuan diri kita. Perubahan merupakan fakta dalam kehidupan manusia.
Tips Menyikapi Sikap Sahabat yang Berubah
Menyikapi situasi di mana sahabat yang tidak lagi cocok dengan kita bisa menjadi hal yang sulit, tetapi ada beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menghadapinya dengan bijaksana.
Intropeksi
Pertama-tama, lakukan introspeksi pada diri kita. Pertimbangkan mengapa sahabat tersebut tidak cocok lagi dengan kita. Apakah perbedaan tersebut tidak bisa diatasi atau hanya merupakan perbedaan kecil yang dapat dikelola?
Jujur dan Terbuka
Jika kita yakin bahwa hubungan ini tidak lagi memberikan kontribusi positif bagi kedua belah pihak, pertimbangkan untuk berbicara terbuka dengan sahabat . Pilihlah waktu yang tepat dan tempat yang nyaman untuk berbicara dengan mereka. Jelaskan perasaan kita dengan jujur namun lembut.
Hindari Konfrontasi
Saat berbicara dengan sahabat kita, hindari konfrontasi atau menyalahkan satu sama lain. Berfokuslah pada perasaan dan persepsi kita daripada menyerang mereka.
Bicarakan Perubahan dalam Diri Kita
Jika kita merasa perbedaan ini terkait dengan perubahan dalam kepribadian, minat, atau nilai-nilai kita, bicarakan tentang bagaimana kita telah berkembang. Jelaskan bahwa perkembangan ini telah mempengaruhi dinamika hubungan kita.
Beri Ruang dan Waktu
Setelah kita berbicara dengan mereka, berikan waktu bagi keduanya untuk merenungkan percakapan tersebut. Terkadang, orang memerlukan waktu untuk memproses informasi dan perasaan mereka.
Pahami Keputusan Mereka
Jika sahabat Anda memilih untuk menjauh atau mengakhiri hubungan, cobalah untuk memahami keputusan mereka. Ini mungkin merupakan pilihan yang sulit bagi mereka juga.
Jaga Kesehatan Emosional
Menghadapi situasi seperti ini bisa menjadi emosional. Pastikan Anda menjaga kesehatan emosional Anda dengan berbicara dengan orang lain yang Anda percayai, melakukan aktivitas yang Anda nikmati, atau bahkan berkonsultasi dengan seorang profesional jika perlu.
Belajar dari Pengalaman
Meskipun berakhirnya hubungan bisa menjadi hal yang sulit, cobalah untuk melihatnya sebagai peluang untuk belajar. Pikirkan tentang apa yang Anda dapatkan dari hubungan tersebut dan bagaimana Anda dapat tumbuh dari pengalaman ini.
Terbuka untuk Hubungan Baru
Setelah Anda merasa siap, cobalah untuk terbuka terhadap kemungkinan hubungan baru. Pertemuan dengan orang baru dan menciptakan ikatan baru bisa memberi Anda peluang untuk pertumbuhan dan kebahagiaan.
Penting untuk diingat bahwa keputusan tentang bagaimana menangani situasi ini adalah hal yang sangat pribadi dan tergantung pada konteks masing-masing. Yang terpenting adalah berbicara dan bertindak dengan hormat, empati, dan integritas.