Memasuki bulan Ramadan, di Grup WAG Sekolah parenting ada pembahasan tentang mengenalkan puasa pada anak. Pada selasa sharing kali ini, Bunda Happy cerita tentang pengalamannya.
“Pada prinsipnya, kami menjelaskan puasa adalah kewajiban namun bertahap. Tidak nyel langsung disebut ini adalah perintah Allah dan kewajiban yg harus dilakukan. Kami inginnya prinsip kenapa harus berpuasa itu sampai, bukan semata sebagai ibadah wajib.” Bunda Happy menjelaskan.
Diawali dengan menjelaskan kepada anak bahwa puasa adalah proses untuk merasakan lapar dan haus. Pada kenyataannya di sekitar kita banyak orang miskin yang tidak bisa makan setiap hari seperti kita. Jadi, ayah bunda bisa menunjukkan kalau ada orang lain yang nyaris setiap hari puasa. Hal ini melatih anak untuk bersyukur apapun yg kamu punya.
Mengenalkan puasa pada anak sebaiknya memang sejak dini sehingga saat sudah diwajibkan mereka sudah siap. Walaupun anak-anak belum mengerti tapi penting sekali menjelaskan kepada anak-anak manfaat dan maksud menjalankan puasa.
Menurut Bunda Happy perlu juga menyampaikan kepada anak jika umur 10 tahun harus sudah bisa puasa penuh dan sholat.
Kebetulan anak Bunda Happy sejak umur 5 tahun sudah belajar puasa secara bertahap. Diawali hingga pukul 10WIB dan berlanjut sampai Ashar atau Maghrib. Tahun selanjutnya anak-anak bisa puasa sampai dzuhur dan tahun depannya lagi sudah full. Jadi benar-benar diajarkan secara bertahap.
Saat ini anak pertama Bunda Happy (9tahun) sudah puasa full tanpa drama dan mudah dibangunkan untuk sahur. Pun untuk melakukan rituall ibadah lain seperti tarawih. Nah, sekarang adiknya yang berusia 6 tahun sedang puasa sampai dhuhur.
“Di keluarga kami, segala sesuatu harus dimulai kesadaran, seremeh dan sekecil apapun itu. Tidak perlu dogmatis karena kami percaya segala yang dipaksakan tidak akan sampai ke dalam hati dan memancar sebagai laku keseharin.” Imbuh Bunda Happy.
Untuk lebih mudah mempraktikkannya, ayah-bunda bisa memberikan contoh kepada anak-anak. Saat orang tuanya berpuasa besar kemungkinan anak-anak akan meniru kebiasaan di sekitarnya.
Perlu juga nih menyiapkan kegiatan ngabuburit yang seru untuk mengalihkan perhatian anak-anak selama puasa. Misalya membaca buku, membuat hasta karya, ataupun menyiapkan takjil bersama.
Jangan lupa memberikan nutrisi yang cukup untuk anak-anak ya ayah bunda. Penting sekali mengajak anak makan sahur dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seperti karbohidrat, protein, sayur, dan buah.
Terakhir, ayah bunda bisa mengapresiasi usaha anak-anak dalam menjalankan puasa. Misalnya memberikan reward dengan menu berbuka favoritnya. Hindari memberikan hadiah yang mewah karena sebenarnya kan puasa memang kewajiban. Sehingga anak-anak tidak melakukan puasa hanya karena ingin hadiah tapi atas kesadarannya.
Ayah bunda juga bisa kok memberikan pujian yang dapat membuat anak lebih semangat tanpa mengharapkan imbalan.
Bagaimana? Apakah sudah siap mengajak anak-anak berpuasa di Ramadan tahun ini?