Pernahkah bunda uring-uringan karena sudah ngambek tetapi suami malah cuek-bebek, dan pergi keluar tanpa tahu istrinya sedang bad mood? Setelah suami datang dan dia bertanya, malah dijawab dengan sinis dan senyum masam. Ia pun makin bingung, mau keluar lagi nanti dimarahin, mau di rumah tetapi suasana sedang panas.
Jangan seperti ini ya bun, karena komunikasi dengan pasangan tidak bisa dengan ngambek-ngambekan. Atau malah silent treatment alias mendiamkannya sampai berhari-hari (dan ngomong hanya seperlunya, misalnya untuk urusan anak). Yuk coba ganti teknik komunikasi dengan cara ini:
1. Bicara dengan Jelas, Tanpa Kode
Coba deh bun ngomongnya diperjelas. Bukannya Cuma nunjuk foto di HP sambil bilang, “Mas, bajunya bagus ya?” Namun diganti dengan ini, “Mas, aku butuh baju baru nih buat acara nikahan tetangga minggu depan. Yang lama sudah gak layak pakai. Izin beliin yang ini ya?” Dengan cara ini maka suami akan mentransferkan uangnya karena komunikasinya jelas.
2. Curhat di Saat yang Tepat
Pernah gak bun mau curhat ke suami tetapi malah beliaunya ketiduran, pergi, atau balik marah? Sebaiknya kalau mau curhat, lihat dulu situasinya. Misalnya saat suami baru pulang kerja kan masih capek, tetapi bunda ngomel dengan nada tinggi. Beliau kaget karena masih kelelahan dan kelaparan lalu melihat istrinya kayak gini.
Curhatnya nanti ya bun setelah suami mandi dan makan. Bisa sambil ngeteh atau ngopi bersama. Beliau sudah relatif tenang lalu mau menerima curhatan dengan senang hati.
3. Tenangkan Dulu Emosinya
Kalau bunda sedang marah karena anak yang susah diatur atau sebab lain, jangan langsung ngomong ke suami. Tenangkan diri dulu dengan cuci muka (atau sekalian wudhu), minum air putih, baru cerita ke suami. Kalau perlu sambil berpelukan dan tangis-tangisan.
4. Kirim Surat
Terakhir, kalau bunda ingin komunikasi tetapi masih susah ngomong, kirim surat aja. Alternatifnya bisa kirim email atau wa yang isinya panjang-lebar. Dengan bahasa tertulis di surat maka bunda bisa mengeluarkan isi hati dan berkomunikasi dengan cara yang lebih positif. Suami akhirnya mengerti mengapa bunda sering marah, ternyata merasa kruang diperhatikan di rumah.
Cara komunikasi ke suami kudu jelas ya bun, jangan main kode-kodean karena beliau bisa bingung. Selain itu, pastikan amarah bunda sudah reda dan curhatnya di saat yang tepat. Dengan komunikasi yang baik maka bunda dan ayah akan makin mesra.