Bulan Ramadan adalah momen yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Tidak hanya sebagai waktu untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga kesempatan untuk mempererat hubungan keluarga. Dalam Dialog Interaktif Siang yang diselenggarakan oleh RRI pada Rabu, 19 Februari 2025, Bu Abyz Wigati dari Pondok Parenting Harum Malang berbagi panduan bermanfaat bagi keluarga dalam mempersiapkan Ramadan dengan lebih baik.
Menciptakan Suasana Ramadan di Rumah
Suasana rumah yang kondusif dapat membantu seluruh anggota keluarga lebih siap secara mental dan emosional dalam menyambut bulan suci. Dekorasi khas Ramadan, seperti lampu hias dan ornamen Islami, bisa menjadi salah satu cara untuk membangun atmosfer yang lebih sakral. Selain itu, rutinitas keluarga dapat disesuaikan agar lebih selaras dengan nilai-nilai Ramadan, seperti memperbanyak waktu untuk beribadah bersama.
Menyusun Menu Berbuka Puasa Bersama
Keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam menyusun menu berbuka puasa bukan hanya membuat momen berbuka lebih menyenangkan, tetapi juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya keseimbangan nutrisi. Anak-anak bisa diajak berdiskusi tentang pilihan makanan sehat serta cara memasak yang baik agar tubuh tetap bugar selama berpuasa.
Melatih Anak Berpuasa dengan Bijak
Melatih anak-anak untuk berpuasa bukan hanya soal hasil akhir, tetapi lebih kepada proses pembelajaran yang menyenangkan. Anak-anak yang belum baligh bisa mulai diajarkan puasa secara bertahap, misalnya dengan berpuasa setengah hari terlebih dahulu. Dengan pendekatan yang penuh kesabaran, anak-anak dapat memahami bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran dan keikhlasan.
Memberikan Reward dan Konsekuensi dengan Tepat
Bu Abyz menekankan pentingnya memberikan apresiasi kepada anak-anak yang berusaha menjalankan puasa. Namun, reward tidak sebaiknya dijanjikan di awal, melainkan diberikan sebagai bentuk penghargaan atas usaha mereka. Sebaliknya, jika anak belum mampu menyelesaikan puasanya, orang tua tidak perlu memberikan hukuman yang berlebihan, tetapi lebih kepada memberikan motivasi agar mereka semakin semangat dalam berlatih.
Menjelaskan Ibadah kepada Anak dengan Cara yang Mudah Dipahami
Dalam proses mendidik anak, orang tua perlu menjelaskan perbedaan dalam penerapan ibadah dengan cara yang sesuai dengan usia mereka. Menjelaskan bahwa ibadah dilakukan untuk Allah, bukan sekadar rutinitas, akan membantu anak-anak lebih memahami esensi dari Ramadan dan ibadah yang mereka jalankan.
Meningkatkan Kebersamaan Keluarga Melalui Ibadah Bersama
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ikatan keluarga melalui kegiatan ibadah bersama. Mulai dari sahur, berbuka puasa, shalat berjamaah, hingga tadarus Al-Qur’an, semua bisa menjadi momen kebersamaan yang berharga. Dengan kebiasaan ini, keluarga tidak hanya semakin harmonis, tetapi juga semakin dekat dengan nilai-nilai keislaman.
Menyambut Ramadan dengan Sukacita dan Rasa Syukur
Bu Abyz mengingatkan agar Ramadan disambut dengan hati yang gembira dan penuh rasa syukur. Mengajarkan anak-anak untuk tidak merasa terbebani dengan tuntutan yang belum mampu mereka penuhi adalah salah satu kunci utama dalam mendidik mereka tentang makna Ramadan yang sesungguhnya. Dengan sikap positif dan penuh keikhlasan, Ramadan dapat menjadi momen yang penuh berkah bagi seluruh keluarga.
Kesimpulan
Persiapan yang matang dalam menyambut Ramadan akan membuat bulan suci ini lebih bermakna bagi setiap anggota keluarga. Dengan menciptakan suasana yang kondusif, melibatkan anak-anak dalam berbagai aktivitas Ramadan, serta membangun kebiasaan ibadah bersama, keluarga dapat menikmati Ramadan dengan lebih khusyuk dan penuh kebersamaan. Semoga kita semua bisa menyambut Ramadan dengan hati yang bersih dan penuh kebahagiaan. Selamat menjalankan ibadah Ramadan!