Selasa (30/1) adalah jadwal sharing di WAG Alumni Sekolah Parenting. Kali ini Bu Abyz Wigati, S.Psi selaku Kepala Sekolah Parenting Harum sharing tentang ‘Menumbuhkan Mental Tangguh’ pada anak.
Bu Abyz menyebutkan bahwa info dari data kasus bunuh diri pada anak-anak di Indonesia, sepanjang tahun 2023 ada 46 anak usia SD – SMA yang melakukan bunuh diri. Jumlah ini termasuk tinggi mengingat tentu ada banyak lainnya yg tdk dilaporkan.
Seram ya? Kok bisa anak-anak melakukan bunuh diri?
Apakah Kasus Bunuh Diri Berkaitan dengan Kondisi Mental/Psikis/Jiwa?
Apakah kasus bunuh diri berkaitan dengan kondisi mental/psikis/jiwa?
“Ya! Tetapi saya tidak mau mengatakan bahwa mental generasi zaman now itu lemah/lembek.
Karena mental yang lemah tidak selalu berkorelasi dengan bunuh diri,” kata Bu Abyz.
Orang yang melakukan KDRT terhadap anak dan pasangan ataupun kekerasan yang dilakukan guru pada murid juga karena mentalnya lemah. Perilaku kekerasan tersebut justru untuk menutupi kelemahannya.
Lalu, bagaimana kita dapat membantu anak-anak kita mengembangkan mental yang tangguh? Nah, berikut adalah alternatif upaya yg bisa dilakukan untuk menumbuhkan mental tangguh pada anak.
Buat Lingkungan Kondusif
Pertama, buat lingkungan tempat anak bertumbuh kembang sekondusif mungkin, penuh cinta dan penerimaan tanpa syarat. Terutama pada ada saat anak di fase 1.
Memberikan dukungan emosional yang stabil adalah pondasi utama dalam membentuk mental tangguh pada anak. Tunjukkan cinta, perhatian, dan penerimaan tanpa syarat. Biarkan mereka tahu bahwa mereka selalu memiliki tempat yang aman untuk berbicara dan berbagi perasaan mereka.
Beri Kepercayaan pada Anak
Kondisikan keluarga yang bisa memberikan kepercayaan pada anak untuk berani menentukan apa yang ingin mereka coba.
Berikan kesempatan bagi anak untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab sesuai dengan usia mereka. Memberikan kepercayaan pada kemampuan mereka akan membantu mengembangkan rasa kontrol diri dan kepercayaan diri yang positif.
Dorong Anak Beraktivitas Positif
Ciptakan situasi dan kondisi yang mendorong anak untuk sibuk beraktivitas positif dan memberi peluang berani mencoba hal-hal baru.
Aktivitas kreatif dan olahraga dapat membantu anak-anak mengelola stres dan mengembangkan keterampilan seperti ketahanan, ketekunan, dan fokus.
Memberikan mereka peluang untuk mengekspresikan diri melalui seni, musik, atau olahraga juga dapat meningkatkan rasa pencapaian dan kepuasan diri.
Menjadi Contoh Sebagai Orang Tua Tangguh
Jadilah contoh sebagai orangtua yang tangguh. Stop mengeluhkan apa pun termasuk perilaku anak/pasangan/orang lain di depan anak.
Ganti dengan mendiskusikan jalan keluar dengan anak tentang hal-hal yang kita keluhkan. Mintai pendapat anak dan hindari berkomentar negatif atas pendapatnya meski sepele atau tidak masuk akal.
Mental tangguh merupakan fondasi penting dalam perkembangan anak, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan hidup dengan kepercayaan diri dan ketahanan.
Melibatkan diri secara aktif dalam perkembangan mental anak-anak membutuhkan waktu dan kesabaran. Dengan memberikan dukungan yang konsisten dan menerapkan strategi ini, kita dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang tangguh, percaya diri, dan siap menghadapi perjalanan hidup mereka dengan keberanian dan ketangguhan mental.